NontonGP menayangkan seluruh event MotoGP, WorldSBK dan F1 mulai dari Press, FP, Q, dan Race!

MotoGP Qatar Pembuktian Fabio Quartararo atau M1 yang Bermasalah

Fabio Quartararo tak mau larut dalam euforia selepas merebut gelar juara dunia MotoGP 2021. Ia sudah siap dengan omelan terkait lambannya Yamaha YZR-M1 2022. Balapan pembuka di Qatar akan jadi tolok ukur. 

MotoGP Qatar Pembuktian Fabio Quartararo atau M1 yang Bermasalah

Pembalap Yamaha Factory Racing tersebut mengutarakan ketidakpuasan dengan kecepatan motor barunya. Apalagi ketika dibandingkan dengan Ducati selama tes pramusim MotoGP di Sepang dan Mandalika.

Di Mandalika, kecepatan maksimalnya 305 km/jam, lebih kecil 9,8 km/jam dari pembalap Pramac Racing, Johann Zarco yang menunggangi Desmosedici GP22. Ia hanya lebih cepat dari pengguna M1 lainnya, Franco Morbidelli dan Andrea Dovizioso.

Tak pelak timbul rasa was-was dalam diri Quartararo. Apalagi jarak antara sesi uji coba dan balapan pertama cukup dekat. Ia tak menutupi rasa pesimistis terhadap kerja keras timnya.

“Sungguh mengecewakan bahwa kami punya banyak waktu untuk mengembangkan mesin dan kami tak punya apa pun. Saya tidak mengerti rata-rata kecepatan kami yang hilang di sirkuit dibanding yang tercepat selalu 10 km/jam,” ujarnya.

“Tidak masalah jika trek lurus sejauh ratusan meter atau 1 kilometer, kami tidak akan berada di bawah angka itu.”

Tak sedikit yang menganggap pembalap tersebut terlalu banyak mengeluh. Apalagi ketika melihat bagaimana performanya pada hari terakhir tes di Mandalika, di mana ia mampu duduk di peringkat kedua waktu tercepat, hanya terpaut 0,014 detik dari Pol Espargaro, serta melihat konsistensinya selama 79 lap.

Di sisi lain, keluhan seputar kecepatan maksimal motor biasa dilontarkan para pembalap. Padahal, mungkin permasalahan ada pada dirinya yang belum bisa menangani motor baru.

“Lebih mudah bagi pembalap menyoroti kurangnya kecepatan tertinggi dari motor yang dikendarai, daripada katakanlah, kurang dari penanganan,” seorang insinyur berpengalaman mengungkapkan kepada Motorsport.com Spanyol.

“Kecepatan tertinggi terefleksi di atas kertas dan itu, apakah Anda suka atau tidak, memberi lebih banyak kekuatan terhadap klaimnya karena semua bisa melihat itu,” imbuh seorang manajer teknik.

Karena Quartararo mensyaratkan motor kencang untuk pertimbangan perpanjangan kontrak yang habis akhir musim 2022, maka penampilan M1 di Losail akan jadi bahan evaluasi. Untuk sementara ini, pembalap 22 tahun tersebut membuat masa depannya terbuka.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Di atas kertas, Sirkuit Losail dengan trek lurus lebih cocok untuk Ducati yang selalu melaju kencang beberapa tahun ini. Namun, awal musim lalu, Yamaha mendobrak pandangan itu dengan menempatkan Maverick Vinales dan Quartararo di pucuk podium. Tentu saja prestasi ini tak bisa dicapai kalau motor tidak punya kecepatan tinggi.

Sebagai balapan pembuka, MotoGP Qatar akan jadi tolok ukur level para pembalap dan tim. Ducati yang menguasai sepertiga grid pastinya akan sangat menyulitkan pabrikan lain. Di sini akan terlihat bagaimana upaya Quartararo mengatasi problemnya dan menyalip lawan, terutama yang menunggangi Ducati atau Honda.

Pernyataan keras musim lalu mungkin saja gugur atau Yamaha malah mengalami masalah besar.

Post a Comment