Seiring dengan performa RC-213V yang seolah jalan di tempat, para pembalap yang terikat dengan Honda Racing kerap melontarkan kritik. Bukan hanya seputar motor, tapi juga merembet pada manajemen tim.
Marquez paling kerepotan karena dia tak lagi jadi acuan utama pengembangan setelah mengalami cedera lengan kanan parah. Pabrikan yang bermarkas di Minato City lantas mengubah dimensi dengan mengakomodasi masukan tiga rider lainnya.
Karena tak kunjung bisa naik podium, The Baby Alien mengekspresikan kejengkelan. Ia menyebut tim kehabisan ide dalam box. Jelang MotoGP Italia, pembalap Spanyol itu akhirnya melunak dan meralat ucapannya.
“Sebagai pembalap, mungkin saya bukan orang yang berhak mengatur keseluruhan tim atau pabrik, tapi apa yang mereka lakukan telah dilakukan, dan sejujurnya itu membawa sukses besar,” katanya dikutip dari AS.com.
“Di Jerez atau Le Mans, saya katakan ide sudah habis dan sekarang, kami tiba di Mugello dan Montmelo. Ada gagasan baru datang dari Jepang, hal-hal kecil yang baru dapat membantu peningkatan.
“Sebagai pembalap Honda, saya mentransmisikan pesan. Tapi bagaimana mengatur semua, sebagai orang Eropa, kami tidak tahu bagaimana hal-hal diatur di Jepang dan bagaimana mereka melakukan itu.
“Atas upaya yang mereka lakukan, saya tidak bisa menyalahkan Honda untuk segalanya karena mereka bekerja. Mereka memberikan 100 persen dan hal-hal bagus akan tiba.”
Juara dunia MotoGP enam kali itu membocorkan kalau para insinyur Honda sudah punya konsep untuk motor musim depan. Pengembangan yang ada sekarang punya pengaruh ke depannya.
“Mereka sudah memikirkan motor musim depan, bukan dari saat ini. Itu merupakan evolusi konstan dan sekarang, mereka sedang berpikir apakah akan melakukan uji coba di Misano,” Marquez mengungkapkan.
“Honda bekerja dan melihat berbagai hal, tapi kami harus menemukan titik di mana sesuatu yang datang memukul kami.”
Rider Repsol Honda menggarisbawahi bahwa pembalap dan pengembangan motor sama pentingnya untuk kompetisi. Kedua hal tersebut masih timpang saat ini.
“Saya yakin pengaruh pembalap ke motor makin besar daripada olahraga lain. Pembalap masih bisa membuat perbedaan. Kami berjalan ke arah di mana motor jadi lebih penting daripada pembalap,” ia melanjutkan.
“Kita lihat saja ke depannya karena kami tidak membuat regulasi. Pengelola kompetisi melakukan itu bersama pabrikan, tapi saya selalu tegaskan, sebagai pembalap, saya suka balapan dengan grup, balapan dengan menyalip sangat Anda nikmati, sama seperti penonton.
“Sekarang, hal itu tak terjadi lagi karena apakah Anda lebih superior daripada seseorang di depan atau mustahil menyalip. Itu terlihat dalam beberapa balapan di mana sangat sulit melakukan overtake. Di Austin, saya start terakhir dan saya finis keenam.
“Saya lebih kencang daripada para pembalap yang saya salip, tapi saat bertemu para pembalap yang lebih kencang, jadi sulit bagi saya menyalip. Dari sana, saya pikir perlu mengubah arah sedikit di masa depan.”
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Beberapa perangkat sangat dibutuhkan tapi jangan sampai melupakan elemen yang menjamin keselamatan pembalap dan orang sekitarnya. Marquez pun meminta Dorna Sports dan tim mengikuti transformasi Formula 1 yang kini dianggap jauh lebih menghibur.
“Aerodinamika diperlukan karena kami melaju pada kecepatan 350 km/jam dan perangkat belakang dibutuhkan, karena itu membantu sedikit, tapi Anda harus melihat semuanya, mencapai kompromi keselamatan,” tuturnya.
“Lihat arah mana yang harus diambil, apakah prototipe penuh atau lebih terbatas. Kami punya contoh jelas dengan Formula 1 musim ini.
“Berapa banyak aksi menyalip yang terlihat dalam balapan dan seperti apa event overtaking dalam balapan tahun lalu. Mereka membuat regulasi berbeda, mereka sedikit melambat, tapi melangkah lebih jauh. Lebih menghibur.”