Balapan terakhir World Superbike (WSBK) 2021 akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berikut fakta-fakta menarik menjelang WSBK Indonesia.
Menjelang balapan terakhir di Pertamina Mandalika International Street Circuit, WSBK Indonesia, akhir pekan ini (20-21/11/2021), perburuan gelar tinggal menyisakan duel antara Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) dan Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK).
Razgatlioglu saat ini memimpin klasemen dengan unggul hingga 30 poin atas Rea, kampiun WSBK enam tahun terakhir (2015-2020). Itu berarti, pembalap muda Turki tersebut bisa memastikan gelar di Race 1 jika situasi lomba berpihak kepadanya.
Namun, dengan maksimal 62 poin yang bisa direbut dari tiga race di Mandalika, semua memang masih sangat mungkin terjadi bagi Rea sebagai juara bertahan. Persaingan di antara mereka bakal kian panas karena keduanya akan turun di sirkuit baru, Mandalika.
Bagi Indonesia, ini kali pertama WSBK datang lagi setelah terakhir digelar pada 1997 di Sirkuit Sentul. Lantas, apa saja hal menarik menjelang WSBK Indonesia, seri penentuan gelar juara dunia WSBK 2021?
Sirkuit Ke-51
Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, akan menjadi sirkuit ke-51 dalam sejarah World Superbike Championship (WSBK).
Mandalika merupakan sirkuit ke-51 dalam sejarah WSBK. Sebelumnya, awal tahun ini, Most (Rep. Ceko) dan Navarra (Spanyol) menjadi trek ke-49 dan 50 yang dipakai untuk balap WSBK.
Mandalika sendiri menjadi trek kedua di Indonesia yang menggelar World Superbike setelah Sentul yang empat kali menjadi tuan rumah pada 1994 sampai 1997.
Selisih Poin Jelang Lomba Terakhir
Gap terbesar menjelang balapan penutup di WSBK terjadi pada 2012, saat Tom Sykes unggul hingga 31 poin atas Max Biaggi. Biaggi akhirnya berhasil memenangi gelar keduanya di WSBK (setelah 2010) dengan unggul hanya setengah poin, gap terkecil dalam sejarah WSBK.
Dengan gap 30 poin, Razgatlioglu yang kini memimpin klasemen jelas harus berkaca pada situasi sembilan tahun lalu. Apalagi, di Mandalika nanti akan ada tiga race dan bukan dua seperti yang dialami Biaggi-Sykes di Magny-Cours, Prancis, pada 2012.
Podium dan Rekor di Trek Berbeda
Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dari 35 race (12 putaran) yang sudah digelar di WSBK musim ini, baik Razgatlioglu maupun Rea sama-sama sudah mengoleksi 28 podium. Satu-satunya pembalap yang mampu merebiut 30 podium atau lebih dalam semusim sejauh ini hanyalah Rea pada 2019 (34).
Troy Corser masih memegang rekor untuk jumlah podium terbanyak di trek berbeda, 25 kali. Satu podium lagi di Mandalika akan membuat Rea menyamai rekor Corser tersebut.
Jonathan Rea juga memegang rekor jumlah kemenangan di trek berbeda, 20. Dengan begitu, satu podium utama di Mandalika akan membuatnya mencetak rekor baru.
Tom Sykes (BMW Motorrad WorldSBK Team) memiliki peluang menyamai jumlah rekor Troy Corser di sirkuit berbeda, 18. Satu pole lagi di Mandalika akan membuat kampiun WSBK 2013 itu menyamai rekor Corser tersebut.
Jumlah Kemenangan dan Fastest Lap
Rekor jumlah kemenangan (race) terbanyak dalam semusim di WSBK saat ini adalah 17, yang dibuat Doug Polen pada 1991 dan disamai Jonathan Rea pada 2018 dan 2019. Rekor itu masih akan aman karena bila mampu menyapu tiga race di Mandalika, total kemenangan Razgatlioglu baru akan 16.
Namun begitu, satu kemenangan lagi di Mandalika akan membuat Razgatlioglu menyamai jumlah kemenangan terbanyak pembalap Yamaha di WSBK. Ben Spies memegang rekor itu, 14, saat merebut gelar juara dunia pada 2009.
Di Mandalika, Rea berpeluang menyamai dan bahkan melewati rekor fastest lap WSBK terbanyak semusim sepanjang masa. Saat ini ia baru menorehkan 14, jumlah yang sama ia torehkan pada musim 2017 dan 2018.
Alvaro Bautista memegang rekor fastest lap terbanyak dalam semusim pada tahun perdananya di WSBK, 2019.
Penentuan Gelar di Seri Terakhir
Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dari 34 musim WSBK yang sudah digelar, termasuk tahun ini, tercatat 18 kali gelar juara dunia harus ditentukan pada balapan terakhir (termasuk di Mandalika).
Sejauh ini, sudah enam kali pemimpin klasemen menjelang balapan terakhir, menyerah dari lawannya. Kali terakhir situasi tersebut dialami Tom Sykes yang memuncaki klasemen menjelang balapan di Losail pada 2014 namun akhirnya kalah dari Sylvain Guintoli.
WSBK Indonesia
Indonesia akan menjadi negara ke-10 yang menjadi lokasi penentuan gelar WSBK sebagai balapan terakhir. Sudah kali kedelapan juara WSBK ditentukan di luar Eropa. Dan ini kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah balapan terakhir.
Saat menjadi tuan rumah WSBK empat kali pada 1994 sampai 1997, Indonesia menggelar delapan race yang berarti ada total 24 podium. Ducati dan Honda sama-sama menjadi pabrikan terbanyak peraih podium, masing-masing 10.
Kawasaki di posisi berikutnya, tiga. Adapun Yamaha hanya sekali lewat Noriyuki Haga pada Race 2 1997 di Sirkuit Sentul.
Tiga pabrikan mampu merebut pole position di WSBK Indonesia sebelumnya, yakni Ducati (1994), Honda (1995, 1997), dan Yamaha (1996). Hanya dua pabrikan yang mampu memenangi delapan race dalam empat putaran WSBK Indonesia sebelumnya: Ducati (6) dan Honda (2).
Galang Hendra Pratama, Ten Kate Racing Yamaha
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Hanya dua dan delapan race di WSBK Indonesia yang dimenangi pembalap yang tak pernah juara dunia: Race 1 Sentul 1994 (James Whitham) dan Race 2 Sentul 1995 (Aaron Slight). Aaron Slight juga memegang rekor podium di Indonesia, 7, diikuti Carl Fogarty 6.
Carl Fogarty dan John Kocinski menjadi pembalap yang paling banyak menang di WSBK Indonesia, tiga. Fogarty memenangi Race 2 1994, Race 1 1995, dan balapan terakhir Race 2 1997. Kocinski menyapu bersih dua race 1996 dan memenangi Race 1 1997.
Dalam empat putaran di WSBK Indonesia sebelumnya, tercatat 10 pembalap tuan rumah turun sebagai wildcard. Simon Yudha Kusuma menjadi yang terbaik dengan dua kali finis P13 pada 1997.
Tahun ini juga untuk kali pertama World Supersport (WSSP) digelar di Indonesia. Sebagai local hero. Galang Hendra Pratama akan berusaha menembus finis 10 besar untuk kali kedua di kategori balapan pendukung WSBK ini.
https://id.motorsport.com/wsbk/news/enam-fakta-menarik-menjelang-wsbk-indonesia-/6787370/